Minggu, 16 September 2012

“TOLAK PELURU “

imageTolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:

  • Untuk senior putra = 7.257 kg
  • Untuk senior putri = 4 kg
  • Untuk yunior putra = 5 kg
  • Untuk yunior putri = 3 kg
  • Untuk anak-anak sekolah berat peluru 6,25 Kg untuk putra dan untuk putri biasanya 3 Kg. Berat peluru untuk putri ukuran internasional adalah 4 Kg, sedangkan untuk putra 7,25 Kg.
    Tolak peluru bertujuan menolak peluru/ besi bulat sejauh-jauhnya. Adapun teknik dasar dalam tolak peluru meliputi cara memegang, ancang-ancang, tolakan, dan gerakan akhir.image

A. Teknik Dasar Tolak Peluru

Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.

Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.

  • Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
  • image
  • a. Cara memegang
    1. Peluru dipegang dengan ruas jari dan diletakkan dibawah telinga.
    2. Berdiri arah menyamping lemparan.
    b. Ancang-ancang
    1. Badan dicondongkan ke samping, berat badan pada kaki yang bertumpu.
    2. Kaki yang lain bergeser kesamping
    3. Siku tangan tetap dipertahankan.
    c. Tolakan
    1. Putar pinggang dan bahu ke samping (depan)
    2. Putar seluruh badan dengan cepat
    3. Pada saat berputar badan, tukar kaki yang didepan dengan yang dibelakang sambil dihentakkan.
    4. Tolak peluru dengan ayunan tajam dari samping kaki ke atas lurus.
    d. Gerakan Akhir
    Setelah menggerakkan badan ke arah samping lemparan. Jaga keseimbangan tubuh agar tidak melewati batas lemparan, sehingga lemparan dianggap tidak sah.
    Tekniknya adalah :
    1. Bertukar kaki yang belakang dengan kaki yang didepan, setelah menolak peluru.
    2. kaki yang dibelakang diluruskan menjaga keseimbangan.
    Hal-hal yang harus dihindari dalam tolak peluru antara lain :
    a. Sikap atau posisi awal tidak imbang
    b. Gerakan meluncur yang tidak betul dilakukan dengan lompatan
    c. mengangkat tubuh terlalu tinggi dalam gerakan meluncur.
    d. terlalu cepat menegakkan badan.

B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru

Cara memegang Awalan Gerakan Tolakan Sikap badan saat menolak

Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru : - Menyentuh balok batas sebelah atas - Menyentuh tanah di luar lingkaran - Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah - Dipangil selama 3 menit belum menolak - Peluru di taruh di belakang kepala - Peluru jatuh di luar sektor lingkaran - Menginjak garis lingkar lapangan - Keluar lewat depan garis lingkar - Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang - Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

Beberapa hal yang disarankan : Bawalah tungkai kiri merendah Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari : Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

C. Peralatan

Alat yang digunakan : - Rol Meter - Bendera Kecil - Kapur / Tali Rafia - Peluru a. Untuk senior putra = 7.257 kg b. Untuk senior putri = 4 kg c. Untuk yunior putra = 5 kg d. Untuk yunior putri = 3 kg - Obrient : gaya membelakangi arah tolakan - Ortodox : gaya menyamping

image

D. Lapangan Tolak Peluru

Konstruksi : o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

 

image

Keterangan Gambar lapangan :
a. Garis tengah :2,135 m
b. lanjutan garis tengah :0,75m
c. Panjang balok lempar :1,22 m
d. Tebal balok :11,4 m

e. Tinggi balok :10 cm
f. Sektor lemparan :45 derajat
g. Lebar garis :5 cm
h. Lingkaran lempar terbuat dari besi tinggi 2 cm dan tebal 66 mm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar